Bagaimana Cara Etis Mendapatkan Target Market di Instagram?
Beberapa waktu ini saya melihat ada beberapa akun yang sering memberikan like pada akun dengan target market yang sama. Apakah Anda juga melakukan hal yang sama? Apakah ada hasilnya untuk bisnis Anda? Apakah ada follower yang menghubungi Anda untuk melakukan pembelian?
Target market itu apa?
Tunggu dulu, target market itu apa? Target market adalah sasaran untuk bisnis Anda akan menyasar kemana? Apakah untuk perempuan atau lelaki. Usianya berapa. Memiliki bisnis apa? Bila penyedia jasa konten tentu saja menyasar mereka yang membutuhkan jasa Anda.
Nah masalahnya saya beberapa kali menemukan mereka yang memberikan like pada bisnis serupa. Apakah itu salah? Ya, benar.
Selain itu juga tidak memiliki etika sama sekali. Mungkin kalau belum mengerti. Tetapi kalau sudah sampai mengajari orang untuk mengenal instagram, maka Anda harus mengetahui hal paling mendasar ini.
Cara agar bisa etis dalam menentukan target market di instagram?
Hal paling mendasar ini adalah dengan menghormati pelaku bisnis dengan target sama.
Caranya bagaimana? Ya tentu saja Anda harus menghindari hal tersebut. Anda bisa menggunakan cara lainnya seperti memfollow mereka yang mungkin akan membeli jasa Anda. Misal Anda menjual jilbab, maka Anda bisa memfollow mereka yang muslimah dan menggunakan jilbab dalam kehidupan sehari-hari.
Cara lainnya dengan membuka hashtag yang sesuai dengan bisnis Anda. Misal Anda menjual keripik kentang. Anda bisa mengetikkan tagar keripik kentang tanpa spasi di pencarian instagram. Kemudian Anda akan menemukan banyak yang posting sesuai dengan apa yang Anda inginkan.
Apakah itu lebih bagus? Ya, jauh lebih bagus. Daripada Anda mencuri dari rival Anda. Tentu itu rival Anda. Bisnis yang sama dengan apa yang Anda jalankan. Anda merebut calon pembelinya dengan cara memfollow rival, memberikan like, dan komen pada akunnya. Begitu seterusnya.
Rejeki takut diambil?
Ah namanya bisnis. Kok takut diambil sih? Rejeki kan sudah ada yang mengatur. Itu betul. Hanya saja makin ke sini, makin banyak orang yang tidak memiliki sopan santun dengan cara seperti itu. Caranya bahkan lebih membabi buta. Bagi orang yang tak memahami hal ini, itu fine. Tetapi bila Anda adalah seorang pengajar, rasanya ini seperti ah sudahlah. Semoga bisa menterjemahkan maksud saya ya.
Ternyata hal ini juga disetujui oleh beberapa pihak yang juga memiliki pemikiran sama mengenai mereka yang demi target market sampai rela melakukan apa saja. Termasuk cara mengambil calon market dari rivalnya.
Lantas solusinya apa?
So, kalau ada yang merasa keberatan dengan cara seperti ini. Lebih baik dan bijak akun mereka diblokir saja. Mungkin ketika Anda menegur tidak akan diindahkan.
Bahkan bisa saja responnya di luar perkiraan Anda. Sudah banyak teman yang mengalami ini.
Karena bagi sebagian orang ini adalah hal yang lumrah. Bahkan katanya disarankan oleh mentor atau guru mereka.
Jadi daripada menguras pikiran tentang kelakuan mereka, ya lebih baik blokir. Tidak masalah kok. Toh mereka bukan target market kita. Betul?
Semoga bermanfaat ya. Jangan lupa share ke teman ya siapa tahu sedang membutuhkan tips ini.
Tetap jaga jarak dan kesehatan. Jangan lupa pakai masker.